Rabu, 26 Februari 2020

Bunsay Game Level 11 Fitrah Seksualitas : Peran Orangtua dalam membangkitkan Fitrah Seksualitas


Malam ini Presentasi yang bertemakan Peran Orang Tua dalam membangkitkan Fitrah Seksualitas dibawakan oleh kelompok Tiga yang terdiri dari : 
Amalia Pratiwi
Nitha Delina
Rica Naza Qimala
Siti Jubaidah Siregar
Yeptirani Syari

 

Orang tua memegang peran penting dalam tumbuh kembang anak. Jika tidak bersama orang tuanya, mereka akan tumbuh bersama siapa? Peran ayah dan ibu seimbang di setiap usia anak. Kami tidak akan membahas detail peran orang tua di setiap usia, karena ada topik sendiri tentang it.



Ayah dan Ibu berbagi peran. Ayah dan Ibu saling melengkapi. Ibu menjadi guru, ayah kepala sekolahnya. Siapa di sini yang waktu sekolah segan sama kepala sekolah? Begitulah seharusnya kedudukan ayah di dalam keluarga. Disegani dan dihormati serta jadi teladan. Ibu gampang pakai emosi, atau menetralisasi dengan rasionalitas. Anak melakukan kesalahan? ayah memarahi, ibu menasihati dengan lembut. Demikian sebaliknya, ibu ngomel-ngomel, ayah menimpali dengan: dengarkan ibumu, lakukan apa yang ibumu bilang! 


iya, kalau ayah dan ibunya lengkap. bagaimana dengan keluarga istimewa yang dianugerahhi ketidaklengkapan peran? Tugas ayah/ibu tunggal adalah mencari peran pengganti. Tidak, bukan berarti harus kawin lagi, tapi cukup dekatkan anak dengan sosok ayah/ibu pengganti itu. sosok yang kita anggap mampu memberi peran ayah/ibu untuk anak. Bisa kakek, nenek, paman, bibi, bahkan mungkin bapak/ibu RT jika memang dekat. atau bapak/ibu guru di sekolah. dengan catatan, pilih dengan bijaksana.


Slide ini bikin takut? hahaha... tidak semenakutkan itu, kok. Tapi potensi itu ada. Jadi, lebih baik, cukupkan peran ayah/ibu untuk anak. libatkan keluarga besar kita jika memang di keluarga kecil kita tidak lengkap.


pernah mendengar tentang Peter Pan Syndrome dan Cinderella Complex? Sindrom Peter Pan biasanya diderita oleh laki-laki yang terlambat diarahkan sesuai fitrah seksualnya. Akibatnya, dia baligh tapi belum aqil. Sudah tahu beda Aqil dan Baligh kan, ya? ^^ Cinderella Complex adalah sindrom yang diderita perempuan yang fitrah seksualitasnya tidak diasah dengan baik. Akibatnya, dia merasa rendah diri, tak bisa apa-apa, dan menunggu bantuan dari ibu peri baik hati yang membawanya ke pesta dansa dan bertemu pangeran. saat terpisah dari pangeran pun, dia menunggu pangeran menjemputnya alih-alih mencari sang pangeran. Itulah cinderella. *kok beda sama yang di cerita ya? hehe

Solusinya adalah kembali ke fitrah ^^
 
kesimpulannya adalah, peran ayah/ibu sangat penting dalam fitrah seksualitas anak. Damping anak-anak kita mengenali fitrahnya. Kita pasti bisa ^^


SESI TANYA JAWAB 

Assalamualaikum izin bertanya
Nama : Halida
Kelompok : 1

Apakah setiap anak laki2 yang kehilangan sosok ayah memiliki kemungkinan besar akan "melambai"? apakah hanya tergantung pola pengasuhan/lingkungan saja?
bagaimana kalau si anak tetap dlm pengasuhan ibu dengan baik sesuai fitrahnya, apakah akan tetap punya sisi "melambai" wlpn tidak di tunjukkan secara jelas krn tidak adanya sosok ayah??
karena kan banyak anak yang masih kecil sudah kehilangan sosok ayah, di tinggal org tuanya, misal ayahnya meninggal atau ortu bercerai. mohon pencerahannya. makasih. 😉
 
 
Ip Nita Delina Pandeglang: Jawab:

Kalo dari aku sih, melambai atau engga itu faktornya buanyaaak.
Faktor pentingnya adalah ada father figure yg bisa dia amati atau engga gt.

Contoh realnya dari adek kandungku. Dia masih 1 taun pas Ayah meninggal. Jadi ga pernah inget apa2 ttg beliau.
Untungnya ada Pakpuhku yg sering ngajak dia pergi bareng2. Jadi ku rasa dia dapet father figurenya dari situ. (mbak Rica)

Kemungkinan "melambai" lebih besar peluang nya tanpa ayah dibanding,  pengasuhan orangtua komplit. Karena walau gimanapun sayap yang patah sebelah butuh perjuangan untuk tetap seimbang menyeimbangi sayap yg lain.
Butuh sosok  pengganti baik dari keluarga inti,  misal abang n keluarga yg lain seperti paman,  kakek dll.

Pola pengasuhan sangat berpengaruh, pola yg salah akan meberikan output yg salah,  juga sebaliknya, demikian juga dgn lingkungan,  lingkungan yg tidak steril memberikan efek negatif juga.

Jika pengasuhan ibu sesuai fitrah,   "melambai" itu lebih kecil, karena meskipun lelaki mereka juga punya sisi perempuan meskioun cuma sedikit
(mbak Siti)

Tidak selalu, terutama apabila sang ibu mampu menghadirkan sosok pengganti peran ayah di keluarganya. Misalnya paman, kakek, dan lain-lain. Rasulullah SAW adalah contoh anak yang tumbuh tanpa peran ayah tapi tidaj melambai. Karena beliau mendapatkan peran ayah dari kakeknya dan dari pamannya (Mbak Syari)

Ip Nita Delina Pandeglang: Pertanyaan ke 2 Haiii kaka ricaaaaa, aku mau tanya....

1. Misal ibunya sudah tomboy, biasanya tentu anak akan mengcopy ibunya yak? Apakah bisa  si anak tidak tomboy ataauuu mungkinkah si anak akan mencari sendiri sisi feminimnya?

2. Aku merasakan, lebih mencari sosok dari tanteku drpd ibuku...tapi yang kuingat masa kecilku selalu sama ibu dan bapak, memasuki usia SD selalu dengan ibu, dengan bapak bisa dibilang sudah jaraanngg sekali berkomunikasi. Dan dgn tante itu sejak kelas 3 SMP. Apakah jadi mematahkan teori ttg kedekatan dgn orang tua di usia dini?

Kalau menurut aku, tidak selalu yah mak. Justru si emak harus lbh berusaha lebih keras spy anaknya tidak mengikuti jejak nya.  Kalau dibiarkan ya kemungkinan besar  si anak akan mengikuti.

Dan di saat anak sudah aqil baligh, sudah mulai berpikir logis,  dan dia akan mencari sendiri sisi feminimnya dan ini harus difasilitasi n support.
Karena aku sendiri mengalami nya,  dulu aku tuh tomboy bangat,  manjat pohon kelapa yg tinggi juga pernah,  berantem sama laki" juga tak lakoni,  padahal tidak ada role mode tomboy di keluarga kami,  tapi makin menginjak remaja,  lingkungan yg mendukung,  support dr orang" sekitar, serta ilmu yg didapat sedikit demi sedikit mulai feminim, (Mbak Siti)

3. Kalauuu dulu seringnya lebih asik kumpul dengan anak laki-laki, apakah itu ada yg menyimpang dari sisi  fitrah seksualitas? 😁

Dari Wahyuni, kelompok 6


Jawab :

Kucoba jawab nomer 3 ini..

Nggak juga..justru ini indikasi bahwa kita kurang dekat sama ayah atau di dalam pertumbuhan kita, tidak ada peran ayah yang kita panuti. Jadi kita secara reflek mencari sosok ayah dari rekan2 lelaki kita.

Ini sama kayak saya, kok. Saya nyaman berada di antara laki2. Nyaman2 saja duduk diapit 2 laki2. Ternyata karena ayah saya pergi sejak saya berusia 8 tahun dan tak ada sosok ayah pengganti di kehidupan saya (Mbak Syari)


#tanya
Saufa
Kelompok 10

Bagaimana menyikapi fenomena fatherless dlm keluarga kaitannya dlm menumbuhkan fitrah seksualitas anak, ayah ada seolah tiada. Figur ayah tak terasa seolah lumpuh bahkan mati.
Jawab :

ini ayahnya ada tapi tiada? susah banget... mau cari pengganti tapi ayahnya ada, ya kan?

fenomena ayah sabtu-minggu sedang merebak di kota-kota besar. fenomena fatherless walau sedikit kasusnya, tapi tidak dimungkiri banyak terjadi di masyarakat.

kalau sang ayah belum sadar juga akan tugasnya, demi menyelamatkan fitrah anak, sang ibu terpaksa harus mendekatkan anak2nya dengan figur ayah lain, misal, paman, atau kakek. tapi, coba bicarakan kembali dengan sang ayah... (Mbak Syari)








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ibu Profesional

Game Level 1 : Komunikasi Produktif#2