Selasa, 25 Februari 2020

Kelas Bunsay Game Level 11 Fitrah Seksualitas

Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas

Dan tentunyaa malam ini dihangatkan dengan kehadiran tim 6, siapa ajaa? Ni dieee...

1. Dede Rohmayanti 😎
2. Fanessa Firdausi 🤩
3. Lia Kurniasari 😘
4. Nur Hikmah Herawati ☺
5. Rizky Dewi Nursanty 😊
6. Sri Wahyuni 😈


Ada yg bilang, menjadi orangtua jaman sekarang bisa jadi tak sesulit orangtua jaman dulu, dalam hal mendidik dan membesarkan anak. Salah satu faktornya karena secara umum kesejahteraan sudah meningkat.
Bisa dilihat di sekitar ya, hampir semua segmen masyarakat "akrab" dengan yang namanya media digital dan internet. Bebas akses ini itu dengan mudah 🖥💻📱

Namun dengan semakin berkembangnya teknologi, ternyata tantangan menjadi orang orangtua semakin berat pula. Bagaimana menciptakan pola asuh yang kondusif agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi berakhlak dan bermoral baik.

Memang tidak mudah untuk menjauhkan anak-anak dari media digital (apalagi kalo ibu-ibunya cem saya gini sering HP-an deket anak hahaha), tapi yg terpenting orangtua harus selalu "hadir" dalam proses pengasuhan & pendidikan anak. Karena media digital pun juga memiliki manfaat jika digunakan dengan baik.

Bisa dikatakan, media digital dan internet bagai pisau bermata dua ⚔
SESI TANYA JAWAB

Nama: Halida
Kelompok: 1
Pertanyaan:
1. usia berapa yaa perkembangan otak anak itu bisa membedakan ini baik ini buruk, baik bagi dirinya atau orang lain?
karena terkadang anak iseng, d sekolah main begal2, dan skrg lg viral permainan dgn 3 org berdampingan ,dan bgn tengah di begal hingga mengakibatkan jatuh bahkan lbh bahaya lg terbentur kepalanya dan tulang belakang patah. tetapi dia anggap itu "lucu, bercanda" tetapi membahayakan org lain. 

2. skrg adanya gadget, anak2 SD, bahkan TK pun sudah bnyk yg "pintar" bermain game, sedangkan di game tsb sering terlihat wanita dgn pakaian  minim, dgn ilustrasi wanita dgn (maaf) payudara besar dll.
Bagaimana memberikan pengertian pada anak akan hal tsb, dan bagaimana membatasi anak utk main gadget, wlpn drmh misal orang tua sudah melarang /membatasi,atau mengajak melakukan aktivitas fisik, membaca,  tp lingkungan sekitar tidak ada pembatas akan hal tsb, jadi mau tidak mau si anak

 Seperti yg pernah saya dengar dari ibu elly risman, bahwa anak di bawah usia 13thn itu bagian otaknya yang menyadarkan ttg konsekuensi belum tersambung. Jadi mereka seringkali melakukan sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya. Juga mereka belum bisa menentukan ini baik atau tidak sii untuk mereka.
Itulah mengapa perlu pendampingan dari orang tua ketika anak menerima begitu banyak informasi baik dari media atau sekitarnya.

2. Iya betul, memang tidak mungkin menjauhkan anak dari gadget karena pasti di lingkungan sekitarnya akan ketemu juga. Tapiii kita bisa membentuk rules di rumah, bisa dengan menentukan wilayah no gadget atau gadget time dengan batasan waktu tentunya. Atau seperti contoh2 lainnya yg ada pada file yang kelompok 6 kumpulkan.

Terkait tokoh dalam game di handphone, baiknya memang saat anak memilih game kita sbg orang tua memilah terlebih dahulu Bisa dengan mencari game bersama sehingga bisa dicegah utk bertemu wanita2 minim kain ituuu.

 Bagian otak yang dapat membedakan baik dan buruk adalah Pre Frontal Cortex (PFC).

Selain itu PFC memiliki kemampuan merencanakan sesuatu, membuat keputusan, memecahkan masalah, mengontrol diri, mengingat instruksi, menimbang konsekuensi, dll.

Bagian ini terutama berkembang di masa pubertas dan berkembang hingga hampir sempurna di usia kurang lebih 25 tahun. Hal ini menjelaskan mengapa anak kecil dan remaja lebih sering melakukan tindakan-tindakan impulsif, lebih rentan dan lebih mudah terpengaruh lingkungan sekitar dibandingkan orang dewasa.

By: dr. Irna Cecilia (https://www.alodokter.com/komunitas/topic/otak-pfc-2)


 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

2. Nama: Alliza
Kelompok: 1

Sejauh ini upaya yang saya lakukan hanya membatasi anak menggunakan media digital, serta menginstall pengertian:
"Boleh nonton (atau main) asal yang bermanfaat, dan mengajarkan untuk aware thd tayangan 'jelek' ( misal: sihir/ syirik, porno, aurat terbuka, dll.)"
Tapi efeknya jadi kurang memberikan anak keleluasaan untuk eksplorasi secara mandiri yaa..

Pertanyaan:
Apakah teman-teman sudah pernah
menggunakan aplikasi parental control?
Bila sudah, bagaimana pengalamannya, dan app apa yang disarankan?
Terima kasih.. 💕

Jawab : 
 Kalo saya pakai controller di HP suami mba (maklum HP sendiri kurang canggih alias memori penuh wkwkwk), lupa namanya apa.. tapi kami biasanya cuma ngontrol yutub kids aja sih, anak masi 3 th jg belum buka yg aneh 🙈

 Contoh Aplikasi HP untuk memfilter tontonan anak di HP


 Sedikit oleh2 dari tim 6 😌
Tujuh cara mengasuh anak di era digital by Bu Elly Risman :
1. Tanggung jawab penuh : ayah dan ibu harus sama2 berperan dalam pengasuhan dan proses tumbuh kembang anak
2. Kedekatan : tidak hanya secara fisik, namun dari jiwa ke jiwa antara ayah ibu dan anak
3. Harus jelas tujuan pengasuhan : orang tua harus merumuskan tujuan pengasuhan sejak anak dilahirkan, prioritas apa saja yang diberikan ke anak dan pendekatannya
4. Berbicara baik-baik : orang tua tidak berbohong, tidak lupa membahas keunikan anak, mampu membaca bahasa tubuh dan mendengar perasaan anak
5. Mengajarkan agama : tidak hanya mengajarkan Al-Quran, tapi juga bisa membuat anak menyukai aktivitas keagamaan
6. Persiapkan anak masuk pubertas : memulai pembicaraan seks sejak dini sesuai tahapan usia
7. Persiapkan anak masuk era digital : managemen gadgetya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ibu Profesional

Game Level 1 : Komunikasi Produktif#2