Selasa, 24 Januari 2012

Arti Hidup dalam Skala Priority

Pagi ini aku dapat sebuah BBM yang keren, sebenernya sih udah pernah aku baca juga, cuma pas baca lagi rasanya sayang untuk dilewatkan begitu saja..

Seorang Professor berdiri di depan kelas filsafat. Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dengan bola-bola golf. Kemudian berkata kepada siswanya
"Apakah toples sudah penuh?"
Mereka setuju.
Kemudian dia menuangkan batu koral ke dalam toples, mengguncang dengan ringan.
Batu-batu koral mengisi tempat yang kosong diantara bola-bola golf. Kemudian bertanya kembali kepada siswanya
"Apakah toples sudah penuh?"
Mereka setuju!!!
Selanjutnya ia menabur pasir hingga menutupi semuanya. Profesor sekali lagi bertanya
"Apakah toples sudah penuh?"
Murid kompak menjawab "Yes!!!"
Kemudian Ia menuangkan dua cangkir kopi ke dalam toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir. Para murid tertawa....

"Sekarang... saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu.
 Bola-bola golf adalah hal penting, Tuhan, keluarga, anak-anak, kesehatan. 
Jika yang lain hilang dan hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh. 

Batu-batu koral adalah hal lain, seperti mobil, pekerjaanmu, rumahmu.


Pasir adalah hal-hal sepele


Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dalam toples, maka tidak terasa tak ada ruang tersisa untuk batu koral ataupun untuk bola-bola golf...

Hal yang sama akan terjadi di dalam hidupmu.

Jika kalian menghabiskan energi untuk hal-hal yang sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang untuk hal-hal yang penting buat kalian. 

Jadi beri perhatian untuk hal-hal yang penting untuk kebahagiaanmu.
Bermainlah dengan anak-anakmu
Luangkan waktu untuk check-up kesehatan
Ajak pasanganmu untuk keluar makan malam
Berikan perhatian terlebih dahulu kepada bola-bola golf. Hal-hal yang benar-benar penting. Atur prioritasmu. Baru yang terakhir, urus pasirnya."

Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "kopi mewakili apa?"
Profesor tersenyum "Saya senang kamu bertanya. Itu untuk menunjukan kepada kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah penuh, tetap selalu tersedia tempat untuk secangkir kopi bersama sahabat"











3 komentar:

  1. analogi yang cerdas. Saya baru tahu tentang kisah seperti ini. Keep posting dan memberikan inspirasi ya! :)

    BalasHapus
  2. ^_^ yups inspirasi yg keren, meski cuma comot dari BBM pagi hari
    ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga masalah, sist. ide posting bisa datang dari mana saja ^^

      Hapus

Ibu Profesional

Game Level 1 : Komunikasi Produktif#2