Kamis, 27 April 2017

Puasa

��Keistimewaan Bulan Ramadhan dan Keutamaan Amal Kebaikan di Bulan Itu��

��Keistimewaan Bulan Ramadhan:
1. Terdapat pahala yang sempurna

��Dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
شَهْرَانِ لاَ يَنْقُصَانِ شَهْرَا عِيدٍ رَمَضَانُ وَذُو الْحَجَّةِ
“Ada dua bulan yang pahala amalnya tidak pernah berkurang, kedua bulan itu adalah bulan ‘id: bulan Ramadhan dan bulan Dzulhijjah.” (HR. Al Bukhari & Muslim)

2. Pada bulan tersebut akan dibukakan pintu-pintu langit, ditutup pintu Jahannam dan syaiton-syaiton akan dibelenggu.

��Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ اَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ اَبْوَابُ النَّارِوَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ.
Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka pintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim).

❓Syaiton dibelenggu pada bulan Ramadhan mengapa masih ada yang bermaksiat?

a. Sumber maksiat tidak selalu berasal dari syaiton, bisa jadi dari dirinya sendiri atau hawa nafsu.
Keterangan disampaikan Imam as-Sindi dalam Hasyiyah-nya (catatan) untuk sunan an-Nasai.

b. Bisa jadi syaiton dibelenggu tetapi bisikan-bisikannya bisa tetap menganggu. Hanya saja, dia tidak sebebas ketika dilepas.
Keterangan Imam al-Baji – ulama Malikiyah – dalam Syarh Muwatha’

c. Bahwa kata-kata itu adalah kiasan dalam arti ingin menunjukkan keberkahan bulan ramadhan, dan banyaknya ampunan Allah untuk para hamba-Nya selama ramadhan. Sehingga setan seperti terbelenggu.

d. Yang dibelenggu tidak semua syaiton. Tapi hanya setan kelas kakap (maradatul jin). Sementara setan-setan lainnya masih bisa bebas. Terjadi maksiat, disebabkan bisikan setan-setan kelas biasa.

3. Barangsiapa yang berpuasa akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

��Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ اِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَلَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu (HR. Bukhari).

4. Pada bulan Ramadhan ada 1 malam yang lebih utama dari 1.000 bulan.

��Allah Ta’ala berfirman,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3)

❗Penentuan tanggal 1 Ramadhan dan tanggal 1 Syawal ditentukan oleh ulil amri atau pemerintah. Pemerintah mempunyai hak untuk menentukan dikarenakan mempunyai peralatan yang cukup canggih dalam melihat hilal dan sudah disumpah jabatan juga.

��Syarat syah puasa secara umum:
1. Muslim/ah
2. Baligh
3. Berakal

��Syarat syah puasa secara khusus:
1. Suci dari haid dan nifas.
2. Niat.
QS. Al Bayyinah : 5

��Syarat syah niat puasa di bulan Ramadhan:
1. Mempunyai azzam atau tekad yang kuat
2. Menentukan jenis puasa
3. Berniat pada malam hari. Dari terbenamnya matahari sampai sebelum terbitnya fajar.
4. Memperbaharui niat setiap malam di bulan puasa.

��Dalam hadits disebutkan,

مَنْ لَمْ يُجْمِعِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

“Barangsiapa yang tidak berniat sebelum fajar (Shubuh), maka puasanya tidak sah.” (HR. Abu Daud no. 2454, Tirmidzi no. 730, dan An Nasa’i no. 2333. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

❗Jika puasanya adalah puasa sunnah, maka sah-sah saja berniat di siang hari. Sedangkan untuk puasa wajib tidaklah sah. Niat untuk puasa wajib haruslah dilakukan sebelum terbit fajar shubuh (di malam hari). Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat di malam hari (sebelum fajar shubuh)

��Adapun hadits ‘Aisyah di mana ia berkata, “Pada suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemuiku dan bertanya, “Apakah kamu mempunyai makanan?” Kami menjawab, “Tidak ada.” Beliau berkata, “Kalau begitu, saya akan berpuasa.” Kemudian beliau datang lagi pada hari yang lain dan kami berkata, “Wahai Rasulullah, kita telah diberi hadiah berupa Hais (makanan yang terbuat dari kurma, samin dan keju).” Maka beliau pun berkata, “Bawalah kemari, sesungguhnya dari tadi pagi tadi aku berpuasa.” (HR. Muslim no. 1154)

����������

��Kajian Kamis Pagi
��Bin Zaid Store Mba Dilla PCI - Cilegon
��10.00 s/d selesai, 27 April 2017
��Oleh Ustadzah Ummu Fadhl

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ibu Profesional

Game Level 1 : Komunikasi Produktif#2