*Kordinat hari ini, 13 Rojab 1438*
_Semoga tetap dalam kerendahan hati dan terus membersamai jiwa _
*Rahmat Bagi Seluruh Makhluk*
جَعَلَ اللَّهُ الرَّحْمَةَ مِائَةَ جُزْءٍ، فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ جُزْءًا، وَأَنْزَلَ فِي الأَرْضِ جُزْءًا وَاحِدًا، فَمِنْ ذَلِكَ الجُزْءِ يَتَرَاحَمُ الخَلْقُ، حَتَّى تَرْفَعَ الفَرَسُ حَافِرَهَا عَنْ وَلَدِهَا، خَشْيَةَ أَنْ تُصِيبَهُ
_“Allah menciptakan rahmat 100 bagian. Dia menahan 99 bagian di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian di bumi. Dengan satu bagian itu, para makhluk saling berkasih sayang hingga seekor kuda mengangkat kakinya dari anaknya karena khawatir menginjaknya.”_
_(HR. Al-Bukhari no. 6000 dan Muslim no. 2752 dari Abu Hurairoh. Sohih)_
______________________________
*Stop Point*
Sayang itu bahan pembuat cinta.
Oleh karenanya saling berkasih sayang menguatkan rasa cinta. Ini sunnatulloh yg berlaku dalam dunia manusia.
Tapi Alloh?Sayangnya tanpa syarat. Merahmati seorang hamba, berarti juga memberikan sekaligus sifat rahman dan rahimnya. Rahmat menunjukkan alloh adalah pengasih, juga penyayang. Yg karna sifat rahman rahimnya, alloh menempatkan sifat sifat lembutnya diatas sifat 'keras' nya.. (qowiyyu, aziiz, mutakabbir, jabbaar, dll)
Maka ini adalah modal dasar manusia untuk selalu bisa kembali kepada Alloh. Jangan putus asa. Selagi diberi waktu, maka mulailah untuk berbenah diri agar dapat pulang tanpa malu.
Coba telisik pesan rosul dibawah:
لَمَّا قَضَى اللَّهُ الخَلْقَ كَتَبَ فِي كِتَابِهِ فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ العَرْشِ إِنَّ رَحْمَتِي غَلَبَتْ غَضَبِي
_“Tatkala Allah menentukan takdir makhluk-makhluk, Dia menulis di dalam Kitab-Nya yang berada di sisi-Nya di atas ‘Arsy, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.’”_
(HR. Al-Bukhari no. 3194 dan Muslim no. 2751)
قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ، فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنَ السَّبْيِ قَدْ تَحْلُبُ ثَدْيَهَا تَسْقِي، إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي السَّبْيِ أَخَذَتْهُ، فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَأَرْضَعَتْهُ، فَقَالَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتُرَوْنَ هَذِهِ طَارِحَةً وَلَدَهَا فِي النَّارِ» قُلْنَا: لاَ، وَهِيَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لاَ تَطْرَحَهُ، فَقَالَ: «لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا
_“Tawanan perang tiba di hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba seorang wanita dari tawanan itu mengeluarkan payudaranya untuk meneteki anaknya jika menemukannya. Dia pun berhasil memungutnya lalu mendekapnya ke perutnya dan menyusuinya. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada kami, ‘Apakah kalian mengira wanita akan tega melemparkan anaknya ke api?’ Kami menjawab, ‘Tidak mungkin, meskipun dia mampu tidak melemparkannya.’ Lanjut beliau, ‘Sungguh Allah lebih menyanyangi hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya.’”_
(HR. Al-Bukhari no. 5999 dan Muslim no. 2754)
_____________________
Jika Alloh sayangnya melebih seorang ibu, maka ia tak bersyarat untuk selalu menerimamu.
Jika kasih ibu sepanjang jalan, maka kasih Alloh sepanjang keabadian.
Semoga kita disayang Alloh
*Akhuukum fillah, momod*
Wag : Komunitas Mau Surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar