KELOMPOK tiada DUA Pendidikan Fitrah Seksualitas Sejak Dini
🎙🎙🎙🎙🎙🎙🎙🎙
Mba @Dita
Mba @Ip Sinta
Mba @Wahyu Mom Kay
Mba @Ip Nenda Cikandepermai
Mba @Ra'ufina IP Banten Jakarta
Mba @Bunsay#5 Amalia Ayu R
Mba @Bunsay#5 Ika R
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ada 4 tahapan usia dalam penerapan fitrah seksualitas
Yaitu
Usia 0-2th : anak didekatkazn dg ibunya ; saat menyusui
Usia 3-6th : anak laki2 dan perempuan didekatkan dg kedua orangtua agar memiliki leseimbangan emosional dan rasional
Usia 7-10th : anak laki2 didekatkan dg ayahnya agar mengerti ttg tanggung jawab, peran sosial, peran kelelakian, peran keayahan, cinta, tatacara mandi wajib juga konsekuensi memiliki sperma
Sedangkan anak perempuan didekatkan dg ibunya tentang keperempuanan, peran keibuan, merawat, melayani,
Usia 10-14th : anak lelaki didekatkan dengan ibunya dan anak perempuan dengan ayahnya. Hal ini agar anak mampu memahami empati pada lawan jenis, bagaimana memahami dan memperlakukan lawan jenis
Bagaimana Caranya..
1. Mulai memberi nama yang baik untuk anak sesuai dengan jenis kelaminnya ya
2. Bonding anak dalam masa penyusuan hingga 2 tahun
3. Bercanda, senda gurau dengan ayah dan ibu.. Memberikan rasa nyaman didekatnya.
4. Pisahkan tempat tidur, baik dengan kita sbg orangtua ataupun dengan saudara kandung yg berbeda jenis kelamin mulai usia 3-5 tahun
5. Ajarkan ada izin ketika memasuki kamar orangtua
6. Ajarkan menutup aurat sejak dini
Dalam konsep Islam dikenal Tarbiyah Jinsiyah sebagai pendidikan seks . Dalam kaidah islam pendidikan seks mengacu kepada akhlak & adab yang berlandaskankpd keimanan/syariat
Menurut Ust. Budi Ashari Lc, ada 3 pembahasan utama dalam pendidikan seks
1. Berketurunan/reproduksi
2. Bersuci / thaharah cara menghilangkan hadast
3. Menutup aurat (konsep aurat, muhrim&nonmuhrim)
Dalam islam mode pendidikan seks ini juga perlu tahapan usia, bukan sebuah penjelaaan singkat yg tiba2. Sesuai keperluan pengetahuan anak dan menggunakan bahasa yang santun
Jadi yang pertama kita lakukan sbg orangtua adalah tanamkan akidah, ajarkan syariat perlahan tapi pasti semoga bisa terpatri dalam diri anak2 kita .. Aamiin..
SESI TANYA JAWAB
Tanya
Saufa, Kelompok 10
Apakah bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai kondisi boarding school, perceraian, dll nya yg tsb di materi yg bisa mengakibatkan masalah2 sosial dan kejiwaan, seksualitas?
mungkin yang perlu digaris bawahi adalah "anak-anak yang tercerabut dari orang tuanya". Baik itu karena perceraian, peran atau salah satunya boarding school.
Sering kali anak merasa terasingkan. Waktu untuk berdiskusi banyak dihabiskan dengan teman sebaya, sering satu pemikiran dan satu perasaan. Belajar bersama dan banyak melakukan aktivitas bersama.
Salah satu masalah kejiwaan yang dimaksud bisa kecemasan berlebihan, rendah diri bahkan penyimpangan orientasi seksual. Penyimpangan orientasi bisa berawal dari rasa "nyaman" ketika kita terlalu banyak menghabiskan waktu dengan sesama gender kita.
Dan menurut saya tak apa dg boarding school selama sudah kita penuhi kebutuhannya. Kebutuhan akan rasa cinta, rasa aman, nyaman dan yang pasti banyak-banyak ajak ngobrol 😉
2. Ada seorang pemuda skr umurnya 16, jd kira2 sdh baligh ya. Ia kehilangan figur ayah sejak balita.
Dr kecil mmg cenderung keibuan & ngemong bgd ke adik2 tirinya (usia cukup jauh), bahkan nggak keberatan ngasuh, nyebokin & nyuapin mrk.
Belakangan kami temukan pemuda tsb mengunggah foto2 di sosmed-nya dg wajah & gaya kemayu (sepertinya pakai app make-up) shg terlihat cantik & tentunya menuai macam2 komen.
Kami sgt berhati2 nggak membahas ini, tp krn sdh ada bukti d sosmed rencananya kami akan mengangkat topik ini ke ibunya yg msh saudara.
Tanya 1:
Adakah yg dpt memberikan saran sebaiknya dr hal apa aja pembicaraan ini di mulai?
Tanya 2:
Apakah msh bs diluruskan fitrah sang pemuda mengingat ia sdh baligh?
Jawab 1 :
kalau boleh, bagaimana jika dimulai dg pembicaraan dg ibu. Bisa kita bertanya pada ibunya "lihat foto si aa" dan biarkan ibu yang berbicara pada anaknya.
Jawab 2 :
Sebetulnya harus dikonfirmasi dulu dg yang bersangkutan, apakah hanya bercanda2an atau bagaimana. Karena kadang ada juga yang buat seru2an, walau tetep rasanya itu tak sesuai.
"Kehilangan" "perasaan disakiti" sering kali menjadi salah satu indikator munculnya penyimpangan orientasi. Ia berusaha mencari figur pengganti dari orang lain atau bahkan dirinya sendiri yang memunculkan figur tersebut.
Meluruskan fitrahnya pasti bisa, JIKA ia "menyadari kalau itu tidak tepat dan mau untuk memperbaikinya". Ada dukungan dan pengkondisian yang pas dalam lingkungan insya Allah bisa.
kicauan-kicauanku tentang petikan hikmah yang kuambil dimanapun, kapanpun dan dari siapapun...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Ibu Profesional
-
Hujan yang mengguyur daerah jabodetabek seharian kemarin menyisakan genangan air hampir di seluruh penjuru jabotabek. . Salah sa...
-
Mengenal Konsep Infaq dan Sedekah Setiap hari Jumat di sekolah Naya diperbolehkan untuk membawa uang. Dimana uang tersebut tak lain dan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar